Terapi pijat dapat menjadi sarana relaksasi yang tepat dalam melepas kepenatan dari aktivitas seharian. Tapi tidak hanya itu, pijat ternyata dapat meredakan gejala penyakit tertentu.
Pijat adalah istilah umum untuk kegiatan memberi tekanan pada anggota tubuh terutama kulit, otot, dan urat dengan teknik tertentu. Saat ini, terapi pijat tersedia mulai dari tempat spa mahal, hingga ke jasa tukang pijat tradisional yang dapat dipanggil ke rumah. Bahkan di pusat-pusat perbelanjaan, Anda dapat menikmati layanan pijat dengan alat atau bantuan terapis dengan harga terjangkau.
Sehat dengan Terapi Pijat yang Tepat - Alodokter
Pijat dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
  • Pijat jaringan dalam.
Merupakan perawatan paling tepat dalam menangani nyeri dan kekakuan kronis pada tubuh. Terapis akan melakukan gerakan lambat terfokus pada bagian tertentu.
  • Pijat Shiatsu.
Dalam bahasa Jepang, shiatsu berarti “tekanan jari”. Pemijat akan menggunakan tekanan bervariasi dengan jari pada titik-titik yang disebut titik akupresur. Titik ini dipercaya menjadi bagian-bagian penting energi tubuh.
  • Pijat Thai.
Seorang terapis akan menggerakkan tubuh pasien ke berbagai posisi untuk menekan otot tertentu.
  • Refleksologi.
Pemijatan menggunakan tangan dan jari untuk menstimulasi area tertentu pada kaki.
Selain itu, ada kondisi lain yang bisa terbantu dengan terapi pijat, seperti saat hamil. Pijat saat hamil dapat membantu meredakan stres, pembengkakan kaki dan lengan, serta nyeri otot dan sendi.
Lebih jauh, dengan mengenali manfaat dan risiko yang mungkin ditimbulkan dengan menjalani terapi pijat, dapat membuat Anda menjadi lebih selektif dalam memilih tempat pijat.

Meringankan Gejala

Pijat telah menjadi salah satu teknik penanganan alternatif di samping pengobatan secara medis pada berbagai penyakit. Selain secara umum berfungsi sebagai sarana relaksasi meredakan depresi dan kecemasan, berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat diringankan dengan terapi pijat.
Sakit kepala.
Penelitian membuktikan bahwa pijatan dapat meredakan nyeri migrain dan membantu penderita sakit kepala jenis lain untuk mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.
Nyeri punggung.
Penelitian mengungkap bahwa pijat dapat mengatasi gejala nyeri punggung kronis. Namun efek antinyeri ini relatif singkat dan untuk menetapkan terapi pijat sebagai metode pengobatan utama pada keluhan nyeri punggung kronis masih diperlukan penelitian berlanjut.
Osteoartritis.
Pasien yang menjalani terapi pijat 1-2 kali sepekan dapat merasakan berkurangnya rasa nyeri dan kekakuan pada lututnya akibat osteoartitis.
Kanker.
Pijatan dapat digunakan sebagai terapi sampingan yang terbukti dapat menjadi sarana relaksasi dan mengurangi gejala atau efek samping pengobatan kanker. Pijat juga dapat membangun sistem kekebalan tubuh, meredakan nyeri, bengkak, kelelahan, dan rasa mual.
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa terapi pijat bermanfaat meringankan gangguan pada kondisi-kondisi lain, seperti fibromyalgia, stres, perawatan untuk tumbuh kembang bayi, gangguan pencernaan, sindrom nyeri miofasial (ketegangan otot yang hebat pada satu atau beberapa area, sehingga membatasi gerak tubuh), gangguan saraf, cedera otot, insomnia, dan nyeri sendi.
Tetap Berisiko
Meski manfaatnya sangat banyak, terdapat kemungkinan bahwa terapi pijat tidak tepat untuk diterapkan pada kondisi tertentu, misalnya:
  • Patah tulang.
  • Osteoporosis yang sudah parah.
  • Deep Vein Thrombosis (DVT), yaitu kondisi saat terjadi penggumpalan darah di bagian dalam tubuh. Kondisi ini paling umum terjadi di area kaki, sehingga dapat menyebabkan nyeri.
  • Gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
  • Luka bakar atau luka yang belum sembuh sempurna.
  • Trombositopenia atau kekurangan trombosit dalam darah.
Pada saat hamil, Anda juga perlu berkonsultasi terlebih dulu jika ingin menjalani terapi pijat. Begitu pula pada saat Anda mengidap kanker atau penyakit lain yang menimbulkan rasa sakit tidak tertahankan.
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, pijat dapat menyebabkan gangguan saraf, pendarahan dalam, dan reaksi alergi terhadap minyak atau losion pijat. Pijat bahkan dapat juga mengakibatkan kelumpuhan sementara.
Selain itu, terapi pijat menjadi lebih berisiko jika tidak dijalankan oleh praktisi terlatih. Berikut ini beberapa panduan yang dapat digunakan untuk meminimalisasi risiko.
  • Hindari menjadikan pijat sebagai pengganti pengobatan medis.
  • Informasikan jika Anda sedang berada pada kondisi tertentu seperti hamil, mengidap penyakit, atau memiliki luka Selain itu informasikan riwayat penyakit yang pernah diderita.
  • Saat akan menjalani terapi pijat bersama seorang terapis profesional, tanyakan sertifikat atau pelatihan apa saja yang telah dia peroleh. Tanyakan juga jaminan apa yang dapat diberikan jika terjadi efek samping tertentu setelah pijat.
  • Jelaskan tujuan Anda ingin mendapat pijatan. Apakah sekadar relaksasi atau untuk menangani penyakit tertentu. Jika ada, informasikan juga kebutuhan khusus yang Anda butuh Dengan demikian pemijat akan menyesuaikan teknik yang akan digunakan dengan kebutuhan Anda.
  • Jika pijatan yang Anda rasakan terlalu keras, tidak apa-apa untuk memintanya diringankan. Tiap orang memiliki titik sensitif rasa sakit yang berbeda-beda.
  • Pada proses pemijatan, terutama jika perlu berbaring dan area yang perlu ditangani adalah bagian atas atau seluruh tubuh, maka Anda perlu menanggalkan pakaian atau mengenakan pakaian longgar. Keduanya bertujuan agar Anda merasa nyaman. Namun Anda dapat juga dipijat dengan pakaian lengkap dan duduk di kursi.
  • Beberapa pemijat menggunakan losion atau minyak untuk memijat. Informasikan jika Anda memiliki alergi terhadap bahan-bahan
Dengan mencermati manfaat, risiko, serta panduan pemijatan, Anda dapat menjadikan terapi pijat sebagai langkah penanganan pendamping untuk meredakan rasa sakit dan stres. Tetapi jika keluhan tidak membaik setelah melakukan terapi pijat, Anda disarankan berkonsultasi ke dokter.